Tuesday, December 4, 2018

About Bojonegoro

Kota Kelahiran Saya, Bojonegoro



Kabupaten Bojonegoro adalah kabupaten yang kaya akan obyek wisata dan wisata budaya. Sebagian besar penduduk Kabupaten Bojonegoro bekerja sebagai petani atau rimbawan. Banyak yang masih hidup dalam kemiskinan, terutama di bagian selatan kabupaten, di mana tanahnya kurang subur. Pusat populasi utama warga Bojonegoro adalah di kotanya sendiri, Kota Bojonegoro, terletak di tepi selatan Sungai Bengawan Solo.

Angling Dharma





Bojonegoro juga terkenal dengan julukan yang sudah diketahui banyak orang, termasuk kalangan masyarakat luar maupun dalam Bojonegoro. Julukan yang dimiliki oleh Kabupaten Bojonegoro adalah Bumi Angling Dharma. Hal ini bukan tanpa alasan, di Bojonegoro terdapat satu petilasan yang dipercaya sebagai petilasan Prabu Angling Dharma yang terletak di tengah pematang sawah. Terletak di Desa Weton Ngare, Kalitidu, Bojonegoro, petilasan ini menjadi salah satu ikon kabupaten tersebut


Ketika Anda mengunjungi Petilasan Prabu Angling Dharma di Bojonegoro, Anda akan menjumpai tanah yang ada di depan gapura yang selalu basah. Konon katanya, tanah basah ini merupakan kolam pemandian yang menjadi saksi bisu pertemuan antara Prabu Angling Dharma yang sedang menjelma menjadi burung Mliwis Putih dengan Dewi Setyowati. 



Tak seperti petilasan biasanya yang meninggalkan berbagai benda purbakala, seperti arca hingga candi, Petilasan Prabu Angling Dharma ini terlihat memiliki potongan batu-batu kuno yang terlihat di sana.



Suku Samin





Ada beberapa komunitas yang tinggal di kabupaten Bojonegoro. Salah satu komunitas khas di Bojonegoro adalah 'Orang Samin'. Mereka secara etnis tidak dapat dibedakan dari orang Jawa lainnya. Namun, mereka mengikuti gerakan komunalisme yang unik. Saat ini, penduduk Samin berada di bagian barat daya Kabupaten Bojonegoro, di tengah hutan Jati. Selain itu, Bojonegoro juga dikenal dengan budaya tradisionalnya. Ada beberapa budaya tradisional kabupaten Bojonegoro yang populer di kalangan wisatawan domestik dan mancanegara.

Tayub



Tayub adalah tarian persahabatan yang sangat populer di Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilakukan oleh laki-laki dan diiringi dengan instrumen Gamelan dan lagu-lagu Jawa yang dinyanyikan oleh 'Waranggono'. Liriknya biasanya diisi dengan saran atau instruksi. Pertunjukan tari ini biasa digunakan untuk mengisi acara yang diadakan oleh orang-orang Bojonegoro atau acara tradisional lainnya. Umumnya, dalam melakukan acara, tari Tayub ini memiliki koordinat dalam kelompok tertentu dengan nama masing-masing. Biasanya, kelompok tari Tayub ini terletak di Kabupaten Temayang dan Kabupaten Bubulan yang terletak sekitar 30 km dari kota Bojonegoro.

Wayang Thengul



Wayang Thengul adalah boneka khas Bojonegoro dalam bentuk 3 dimensi dan diiringi oleh alat musik Jawa (Gamelan) bernama Pelog / Slendro. Meskipun, wayang Thengul ini jarang ditampilkan, tetapi keberadaannya selalu berhati-hati di Kabupaten Bojonegoro, terutama di Kabupaten Kanor yang berjarak sekitar 40 km dari kota Bojonegoro. Dan lagi, kisah wayang ini mengambil dari cerita 'Menak'.

Kerajinan Malo



Kabupaten Bojonegoro kaya akan pengrajin dan banyak sekali kerajinan yang telah dihasilkan. Kerajinan cinderamata desa Rendeng, distrik Malo, sekitar 25 km dari kota Bojonegoro, sangat terkenal bagi para wisatawan. Untuk mencapai lokasi, bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat. Kerajinan tersebut adalah kotak tabungan berbentuk macan, sapi, kelinci, dll. Sedangkan patung kerajinan yang terletak di desa Banaran, kabupaten Malo seperti, patung sapi, patung rusa, patung kelinci, dll.


Di Bojonegoro juga terdapat banyak sekali oleh oleh khas yang dapat di bawa pulang ketika berkunjung disana. Contohnya adalah Ledre, Balung Kuwuk, dan Endher Endher, Unthuk Yuyu, dan masih banyak lagi.

Ledre



Ledre adalah sejenis kue ringan khas Bojonegoro yang sangat cocok dijadikan oleh-oleh. Kue ringan berbentuk gulungan seperti stick roll atau astor ini memiliki aroma pisang yang manis dan bertekstur mirip seperti emping. Biasanya, Ledre memiliki panjang sekitar 20 cm dengan diameter 1.5 cm. Warna cokelat muda dan rasanya yang manis akan membuat Anda ketagihan.

Ledre Bojonegoro terbuat dari gula, tepung, dan pisang yang diproses dengan cara digulung. Rasa pisang yang terasa pada Ledre terasa manis dan sangat cocok dinikmati bersama dengan keluarga maupun kerabat sebagai camilan. Penganan ringan ini bisa Anda beli secara langsung di Jalan RA Kartini No. 40, Bojonegoro.

Produsennya menawarkan Ledre yang berbahan dasar pisang raja yang terkenal manis dan legit. Selain membelinya secara langsung, Anda juga bisa memesannya secara online melalui website resmi atau pun aplikasi belanja online milik Bukalapak dengan harga Rp 32.000.


Balung Kuwuk



Jika sanak saudara anda di rumah doyan ngemil, oleh-oleh makanan ringan khas Bojonegoro yang bisa Anda pilih sebagai oleh-oleh adalah Balung Kuwuk. balung Kuwuk terbuat dari ketela pohon. Balung Kuwuk menjadi salah satu produksi utama UKM yang ada di Bojonegoro. Hal ini dikarenakan banyaknya kebun ketela pohon dan penumpukan hasil panen ketela pohon yang kerap kali terjadi disana.

Meskipun terbuat dari ketela pohon, Balung Kuwuk sedikit berbeda dengan keripik ketela pohon yang lainnya. UKM Rejekwesi ini telah memproduksi Balung Kuwuk dengan cara dan trik yang berbeda untuk mendapatkan kualitas Balung Kuwuk yang awet dan menarik para wisatawan untuk membelinya. Tidak perlu khawatir, meskipun dikelola oleh UKM, proses produksi Balung Kuwuk ini sangat higienis.

Balung Kuwuk khas Bojonegoro bisa Anda beli secara langsung maupun online. Anda dapat mendatangi produsennya di Desa Bergas Kidul, Dusun Sruwen RT 03/RW 04. Selain membelinya langsung ke produsennya, Anda bisa memesannya secara online di situs belanja online maupun aplikasi Tokopedia dengan harga Rp 11.000.


Batik



Selain makanan, ciri khas lain dari Bojonegoro adalah Batik Bojonegoro. Siapa sangka kalau Bojonegoro punya kerajinan batik yang sangat unik. Meskipun terbilang baru, batik Bojonegoro bisa Anda jadikan oleh-oleh. Batik khas Bojonegoro dinamai Batik Jonegoroan oleh masyarakatnya. Batik ini sudah menjadi ciri dari kabuparen Bojonegoro yang disebut Jonegoro dan telah dikenal banyak orang.

Batik Jonegoro memiliki sembilan motif yang berbeda. Mulai dari motif padi, gatra, daun jati, khayangan api, jagung, mliwis putih, tembakau, sapi, hingga wayang thengul. Ciri khas lain yang dimiliki oleh batik khas Bojonegoro ini adalah warnanya yang lembut dan sistem produksinya yang ramah lingkungan. 







Sources :

No comments:

Post a Comment